NPMTV- Jakarta. Pencopotan Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan dikabarkan berlangsung sangat cepat. Ia disebut-sebut mendapat pemberitahuan kurang dari satu jam sebelum pengumuman resmi dari Istana pada Senin (8/9/2025). Sri Mulyani sedang memimpin sebuah rapat pada Senin siang sekitar pukul 02.30 WIB siang, yang pada saat bersamaan mendapat telepon dari salah satu ajudan Presiden Prabowo Subianto. Sekitar satu jam kemudian, Istana mengumumkan bahwa Sri Mulyani resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
“Seharusnya beliau ada agenda (pertemuan) dengan presiden pagi harinya, tapi dibatalkan,” kata salah satu sumber yang dekat dengan Sri Mulyani, seperti dikutip pada Selasa (9/9/2025).
Sebelumnya, tidak jelas apakah Sri Mulyani mengundurkan diri atau dicopot dari jabatan menteri keuangan. Sumber anonim lain yang merupakan seorang pejabat kementerian menyebut bahwa Sri Mulyani diminta mundur. Seorang sumber berbeda yang juga dari pemerintahan turut mengonfirmasi bahwa Sri Mulyani tidak mengundurkan diri.
Selain mengonfirmasi Sri Mulyani diminta mundur, salah satu sumber juga menyebut alasan pencopotan adalah pendekatannya yang bertentangan dengan Prabowo. Sri Mulyani dikenal dengan pendekatan yang bijaksana terhadap stabilitas pasar. Padahal, alasan ini yang mendorong tiga mantan presiden Indonesia sebelumnya meminta Sri Mulyani untuk kembali mengisi pos menteri keuangan di awal masa kepemimpinan Prabowo.
Namun, paradigma Sri Mulyani yang dijaga selama ini tampaknya menjadi tidak sejalan dengan agenda pertumbuhan dari Prabowo. Presiden ingin rencana belanja besar untuk proyek seperti makan bergizi gratis (MBG) yang menargetkan 82,9 juta orang di Indonesia.
Sri Mulyani belum lama ini—saat masih menjadi menteri keuangan—menyebut bahwa anggaran MBG bisa mencapai Rp 300 triliun pada 2026, meningkat sekitar dua kali lipat dari tahun ini. Sedangkan anggaran di program lain dipotong untuk mengendalikan defisit APBN.